Jumat, 08 Mei 2015

A child lives completely in the present moment

Judul di atas diambil dari salah satu artikel yang sempat membuat saya tertegun, berpikir dan menimbang-nimbang,  ya..artikel tentang Membiarkan anak menyela obrolan orang tua, dilematis sekali memang situasinya bukan? yang dapat disimpulkan dari artikel tersebut adalah biarkan anak menyela pembicaraan orang dewasa karena hanya membutuhkan kurang dari semenit untuk menanggapinya,tetapi berarti banyak bagi sang anak. Anak akan memahami untuk tidak meyela dengan mengamati lingkungan sekitar, dan akan tiba masanya untuk itu. Mengapa itu penting? karena anak tidak mengenal istilah kemarin, ataupun besok, yang mereka tahu sekarang, saat ini juga,jadi apabila ada yg ingin mereka ungkapkan saat ini itulah yang mereka sampaikan jika ditunda maka mereka bisa saja melupakannya ataupun jika ingat, antusiasme nya akan berkurang. Sementara orang dewasa mampu menghentikan pembicaraannya sejenak. Jika obrolan ringan semata maka sempatkanlah untuk mendengarkam selaan anak, apa yang ingin ia sampaikan. Jika pembicaraan penting maka katakanlah untuk menunggu sebentar.

Bagi anak memang semua kejadian terasa penting, seperti yang terjadi pada anak saya. Ia pernah  menghampiri saya hanya untuk mengatakan melihat cicak. Padahal saat itu saya sedang berbicara pada teman saya yang kebetulan berkunjung ke rumah. Bagi orang dewasa itu hanyalah sepele, tetapi  lihatlah bagaimana antusiasnya sang anak dengan mata berbinar-binar mengatakan melihat cicak, baginya itu penemuan besar. Sayapun menjawabnya dengan bertanya dimana,maka sang anak dengan senang hati menuntun dan menujukkan tempatnya. Ternyata cicaknya sudah tidak ada,dengan wajah kecewa anak saya dengan kedua tangan menengadah dan berkata "ilang..." sayapun berkata " main lagi yah sayang, kalau cicaknya muncul lagi, panggil mami,mami lanjut ngobrol sama tante yah" anak sayapun mengangguk dan jebali bermain, sesekali melihat ke langit-langit kalau-kalau cicaknya muncul lagi. Sayapun kembali mengobrol dan berkata pada teman saya "maaf saya semoat tinggalkan sebentar, dan pembicaraan pun berlanjut.

Itu gambaran kecil yang bisa dilakukan, tapi lihatlah,banyak hal yang bisa dipelajari sang anak:

1. Anak belajar mengutarakan pendapat
2. Anak akan belajar tentang spatial atau ruangan, bisa menunjukkan tempat.
3. Anak mengenal habitat binatang
4. Anak belajar bersabar (menunggu cicak muncul lagi)
5. Anak belajar bertanggung jawab (jika melihat cicak lagi akan memberitahu ibunya)
6. Anak belajar melakukan hal multi-tasking,sambil bermain,memperhatikan jikalau ada cicak

Bayangkan saja jika saat dia menyela saya  berkata "sabar yah, mami masih bicara,adik main dulu yah" ketika saya sudah selesai berbicara dan menanyakan kembali,bisa jadi sang anak sudah lupa apa yang ingin disampaikan.


Lantas kapan anak belajar untuk tidak menyela dan mau menunggu hingga orang tuanya selesai berbicara? jawabannya adalah biasakan anak melihat kedua orang tuanya berbicara bergantian, saling menunggu, libatlan anak dalam pembicaraan dengan nenek, kakek atau anggota keluarga lainnya, agar lambat laun ia memperhatikan situasinya. Dari situlah mereka belajar. akan jauh lebih cepat bagi mereka menyerap informasi dengan menyimak daripada diberi tahu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar